Reksadana : Pengertian, Jenis, Keuntungan dan Resiko

 

Reksadana : Pengertian, Jenis, Keuntungan dan Resiko

Zetroenter.com - Mungkin anda sudah tidak asing mendengar Reksadana, apalagi bagi anda yang sering mencari tahu tentang investasi saham. Reksadana merupakan investasi alternatif untuk masyarakat pemodal, seperti pemodal kecil maupun pemodal yang masih pemula dalam menghitung resiko. Reksadana merupakan wadah yang untuk menghimpun dana dari masyarakat untuk di investasikan dalam Portofolio Efek yang dilakukan oleh Manajer Investasi. 

Jenis Rekasadana

Berikut adalah beberapa jenis Reksadana : 

1. Reksadana Pasar Uang

Ini merupakan jenis Reksadana yang melakukan investasi dalam suatu instrumen investasi pasar uang, dengan masa jatuh tempo tidak sampai satu tahun. Ini merupakan Rekadana teraman karena memiliki resiko yang relatif rendah. Karena temponya tidak sampai satu tahun, maka Reksadana jenis ini sangat cocok bagi anda yang ingin berinvestasi dalam jangka pendek. 

2. Reksadana Pendapatan Tetap

Ini merupakan jenis Reksadana yang menginvestasikan dana minimal 80% dari aktivanya, baik dalam bentuk efek utang atau obligasi. Reksadana jenis ini disebut dengan Pendapatan Tetap karena surat utang maupun obligasi memberi imbal hasil secara rutin, misalnya setiap 5 bulan sekali dan seterusnya. 

3. Reksadana Saham

ni merupakan jenis Reksadana yang menginvestasikan dana minimal 80% dari aktivanya, dalam bentuk efek yang bersifat ekuitas. Reksadana jenis ini berpotensi imbal hasil lebih tinggi daripada jenis reksadana yang lain. Dana investor akan ditempatkan dalam beberapa saham. Karena harga saham yang mengalaminaik turun dan beresiko tinggi, lebih baik invesatasi Reksadana Saham dilakukan selama lebih dari 5 tahun. Artinya bagi anda yang ingin menyiapkan dana dalam kurun waktu 10-20 tahun kedepan, Reksadana Saham adalah pilihan yang tepat. 

4. Reksadana Campuran

Ini merupakan jenis Reksadana yang mengalokasikan dana invetasi dalam bentuk portoifolio bervariasi. Instrumennya dapat berupa saham yang dikombinasikan dengan obligasi. Reksadana jenis ini dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan keuangan pada jangka menengah. Resiko Reksadana Campuran lebih rendah daripada Reksadana Saham. 

5. Reksadana Syariah

Dalam Reksadana Syariah, mekasnisme dan instrumennya tidak boleh bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah sesuai aturan dalam agama. Jadi dana investor tidak boleh ditempatkan dalam industri-industri riba seperti perbankang maupun industri minuman keras. 

Perbedaan investasi secara Syariah dan Konvensional adalah, investasi Syariah akan melaui proses Screening untuk menyaring saham, obligasi atau instrumen investasi untuk memastikan bahwa sesuai dengan prinsip-prinsip Syariah. Selain itu Investasi Stariah juga diawasi oleh Badan Pengawas Syariah, sedangkan investasi secara Konvensional tidak. 

6. Reksadana Obligasi

Ini merupakan jenis Reksadana yang berisi surat utang. Resiko Reksadana Obligasi lebih rendah daripada Reksadana Campuran, jadi untuk kebutuhan dan perencanaan keuangan dalam waktu dibawah 3 tahun, ini adalah pilihan yang tepat. 

Keuntungan dan Resiko Reksadana 

Keuntungan

  • Tanpa membutuhkan dana yang besar, biasanya modal yang dibutuhkan relatif kecil yang dimlai dari Rp. 100.00 saja
  • Dikelola oleh manajer investasi yang menggandeng izin dari OJK, jadi tetap aman karena segala pengelolaan portofolionya di monitoring oleh OJK. 
  • Produk Reksadana telah mendapat izin dari OJK, setiap produk Reksadana wajib memiliki dana alokasi likuid yang dicadangkan untuk membayar kembali pemegang unit yang akan menjual kembali unit Reksadana
  • Setiap hari bursa, unit penyertan Reksadana dapat dijual kembali. Manajer yang mengelola dana investor akan membeli kembali unit penyertaan Reksadana yang dijual kembali sesuai harga NAB
  • Investasi Reksadana memiki transpasari informasi. Bank kustosidan memiliki kewajiban untuk melaporkan NAB harian setelah 1 hari transaksi kepada OJK, kemudian diumumkan kepada publik melalui media surat kabar

Resiko

  • NAB Reksadana akan  berubah setiap hari yang menyesuaikan pasan dari portofolio investasi yang dimiliki. Besar kecilnya penurunan NAB tergantung dari jenis Reksadana yang dipilih, ini disebabkan setiap jenis Reksadana memiliki perbedaan dalam pengeloalaan portofolio dan instrumen investasinya. 
  • Perubahan ekonomi dan politik dalam mempengaruhi pada kondisi pasar modal. Ini akan menimbulkan tingginya perubahan pasar dari instrumen investasi dalam portofolio dari jenis Reksadana yang dipilih. 
  • Pada saat terjadinya penjualan unit penyertaan kembai secara bersamaan dengan jumlah yang melebihi alokasi dana likuid, maka manajer investasi membutuhkan waktu untuk menjual beberapa instrumen investasi dalam porotofoilonya. Ini akan berdampak penundaan, akibat menunggu hasil penjualan instrumen investasinya. 

Akhir kata, itulah pengertian, jenis, keuntungan dan resiko Reksadana yang harus kamu ketahui. Smeoga artikel ini dapat bermanfaat, dan menambah wawasan pembaca untuk memahami Reksadana, jenis beserta keuntungan dan resikonya. Dengan begitu anda dapat menyesuaikan perencanaan investasi Reksadana, dengan produk yang sesuai dan tepat. 

Related Posts

Posting Komentar